Article Sidebar

Download
PDF
Statistic
Read Counter : 139 Download : 70

Downloads

Download data is not yet available.

Main Article Content

Abstract

BPOM explained that throughout 2022, 1,541 illegal cosmetic products were found throughout Indonesia. A series of products found include HN cream, Natural 99, to Temulawak cream. There are 81,456 links to illegal cosmetics sales in 2022, and from January to April 2023 there are 40,339 links. Not infrequently in the skincare contains mercury that exceeds the threshold set by BPOM. Mercury is one of the harmful ingredients that are widely used in skin lightening and anti-aging products. If used continuously it will cause side effects that are very dangerous to health such as central nervous system damage and cancer. The formulation of the problem in this study is (1) whether the impact of skincare containing mercury exceeds the threshold if used routinely for health (2) how law enforcement is carried out by the government against skincare containing mercury. The method used in this study is normative, with data sources obtained from: books, journals, articles. Legislation, etc. The result of this study is the use of Mercury (Hg) in cosmetics can have side effects in the form of skin discoloration that causes dark spots on the face, allergies and skin irritation. Long-term use of cosmetics containing Mercury (Hg) can cause permanent damage to the brain, kidneys and fetal development disorders for pregnant women. While Rhodamine B dye is very dangerous if it hits the skin, eyes or inhaled. The impact that occurs in the form of skin irritation, eye irritation, respiratory and digestive tract irritation and has the potential to cause liver cancer. The presence of Rhodamine B cannot be metabolized by the liver, causing disruption of liver function. Besides being harmful to the health of the human body, mercury is also harmful to the environment, namely water, air and soil, until it is completely wasted from the system through burial in deep-sea sediments or lake sediments, and through trapping or entrapment into stable mineral compounds, Law enforcement that can be done by the government against skincare containing mercury is carried out with supervision and given administrative sanctions and criminal sanctions.

Keywords

Skincare, Mercuri, Law Enforcement, Health

Article Details

References

  1. Angga Maulana, Caeciliaj.J. Waha, Dani R. Pinasang. Penegakan Hukum Lingkungan Pidana Terhadap Perusahaan Yang Melakukan Dumping Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (Limbah B3). Lex Administratum, Vol. Viii/No. 5/Nov/
  2. Azzahra, F. I., Nihaya, Z., & Muamalia, R. (2021). Pengetahuan Mahasiswi Fikes Uin Jakarta Tentang Dampak Kosmetik Berbahan Merkuri Bagi Kesehatan Kulit. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat, 6(2), 111–
  3. .
  4. Astuti, D. W., Prasetya, H. R., & Irsalina, D. (2016). Hydroquinone Identification In Whitening Creams Sold At Minimarkets In Minomartini, Yogyakarta. Journal Of Agromedicine And Medical Sciences, 2(1), 13-20
  5. Adinda Dwilarani, Savira Zanni Dzikra, Siska Miga Dewi. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Smk Negeri 3 Kota Padang Terhadap Dampak Penggunaan Krim Pemutih Berbahaya. Jurnal Tata Rias Vol.13, No 02 November 2023
  6. Chan, T. Y. K. 2011. Inorganic Mercury Poisoning Associated With Skin- Lightening Cosmetic Products. Journal Of Clinical Toxicology. 49 (10) : 886-891
  7. Djajadisastra. J. 2005. Teknologi Kosmetik. Departemen Farmasi Fmipa. Universitas Indonesia. Tanggerang
  8. Dewi Wahyuni Mustafa, Sulaeman Sagoni, Martono, & Besse Muqita Dewi. (2023). Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Usaha Kosmetik Ilegal. Legal Journal Of Law, 2(2), 46–55.
  9. Danny Zulkifli Herman. Tinjauan Terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Dan Kadmium (Cd) Dari Sisa Pengolahan Bijih Logam. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1 Maret 2006: 31-36
  10. Dewi Setiyawati. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Penggunaan Cream Pemutih Wajah Pada Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Medan. Jurnal Ilmiah Pannmed Vol. 8no.. 3 Januari - A
  11. Elfa Wirdani Fitri , Abdul Wahab , Syarifah Qaisya Amalia. 2022. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Bahaya Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Wajah Di Smas Sukma Bangsa Pidie. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Ju
  12. Edy Nurcahyo.2018. Pengaturan Dan Pengawasan Produk Pangan Olahan Kemasan. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), Vol. 7 No. 3 September2018, 402-417
  13. Edaniati , Fitriani. Analisis Perilaku Masyarakat Terhadap Dampak Merkuri Untuk Kesehatan Di Gampong Cot Trap Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Volume Ii, Nomor 2, 2015
  14. Hadi, M. C. 2013. Bahaya Merkuri Di Lingkungan Kita. Jurnal Skala Husada, 10 (2) : 175-183
  15. Kulsum, U. 2015. Bahaya Kosmetik Bermerkuri Bagi Kesehatan. Artikel. Universitas Negeri Malang.
  16. Lensoni , Ambia Nurdin , Zahratul Idami Zaini. Pengaruh Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Di Sungai Krueng Sabee Terhadap Peningkatan Kadar Merkuri Pada Ikan, Langkitang/Chu (Melanoides Tuberculata) Dan Kerang (Anodonta Sp) Di Sungai Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Aceh Medika, Vol.4, No.2, Oktober 2020 : 102-112
  17. Mukaromah A.H, Maharani E.T. 2008. Identifikasi Zat Warna Rhodamine B Pada Lisptik Berwarna Merah. Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 1 No. 1 Program Studi Diii Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah
  18. Pranoto, A. (2018). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Preferensi Pembelian Antara Produk Kosmetik Ramah Lingkungan Dan Konvensional. Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi, 19(2), 133 - 151.
  19. Pangaribuan, Lina. 2017. Efek Samping Kosmetik Dan Penanganannya Bagi Kaum
  20. Perempuan. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol 15 Desember 2017, Hlm 21-22
  21. Prihantini, N. N., Hutagulung, P. 2018. Paparan Merkuri Pada Pekerja Di Industri Kosmetik Dalam Kaitan Dengan Gangguan Kesehatan. Jurnal Ilmiah Widya, 4 (3) : 331-
  22. Soemarwi, Vera Wheny Setijawati; Ridzkia, Yudith. Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Peredaran Kosmetik Palsu Berdasarkan Uu Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Peraturan Bpom Nomor 23 Tahun 2019. Jurnal Rectum: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana, [S.L.],
  23. V. 5, N. 1, P. 995 - 1010,
  24. Suparta, I. (2023). Pemurnian Air Raksa Sebagai Dasar Pencapaian Kebebasan. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 14(1), 1-12
  25. Tyrsa Tesalonika Tambuwun. 2020. Peranan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (Bpom) Dalam Perlindungan Konsumen Yang Mengandung Zat Berbahaya. Lex Privatum Vol. Viii/No. 4/
  26. Tranggono, R Dan Latifah F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama
  27. Sulistiorini Indriaty , Nur Rahmi Hidayati , Arsyad Bachtiar. 2018. Bahaya Kosmetika Pemutih Yang Mengandung Merkuri Dan Hidroquinon Serta Pelatihan Pengecekan Registrasi Kosmetika Di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Jurnal Surya Masyarakat P-Issn: 2623-0364 Vol. 1 No. 1,
  28. Walangitan, V. M. (2018). Analisis Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Yang Beredar Di Kota Manado. Pharmacon, 7(3).
  29. Wijaya, F. (2013). Analisis Kadar Merkuri (Hg) Dalam Sediaan Hand Body Lotion Whitening Pagi Merek X, Malam Merek X, Dan Bleaching Merek X Yang Tidak Terdaftar Pada Bpom. Calyptra, 2(2), 1-12
  30. World Health Organization. (2011). Mercury In Skin Lightening Products. Public Health And Environment. Switzerland: Who.
  31. Https://Www.Rri.Go.Id/Ende/Kesehatan/277513/Bp om-Menemukan-13-Produk-Kosmetik- Ilegal- Sepanjang-Tahun-2023
  32. Https://Www.Rri.Go.Id/Ende/Kesehatan/277513/Bp om-Menemukan-13-Produk-Kosmetik-Ilegal- Sepanjang-Tahun-2023